Sebagai produser musik terutama mix engineer, dapat membedakan frekuensi suara dengan telinga adalah kemampuan yang penting untuk dikuasai. Sebenarnya Anda dapat menggunakan alat bantu seperti spectrum analysis plug-ins, tetapi selalu mengandalkan alat atau software akan memakan waktu, tidak praktis. 

Anda harus mampu mendengarkan sebuah track serta mengidentifikasi masalah yang terdapat pada track tersebut. Anda hanya dapat melakukannya apabila dapat mengidentifikasi masalah tersebut terjadi pada frekuensi apa? Apakah track ini terlalu boomy, terlalu kasar, atau terlalu transparan? Bagaimana Anda mengatur EQ untuk mengatasi isu-isu tersebut?

Oleh karena itu, menghafal dan mengenal frekuensi suara sangat penting bagi mix engineer dan produser musik. 

Apa Itu Rentang Frekuensi?

Rentang frekuensi adalah panjang gelombang suara di mana perangkat, sistem atau fenomena tertentu beroperasi atau mendeteksi menghasilkan sinyal.

Dalam musik dan perangkat audio, rentang frekuensi mengacu pada rentang frekuensi audio yang dapat dihasilkan oleh alat musik, vokal manusia, serta yang dihasilkan oleh perangkat audio seperti mikrofon, speaker, dan perangkat lainnya. 

Frekuensi yang perlu diketahui oleh produser musik dan mix engineer berada pada rentang 20 Hz hingga 20.000 Hz, yaitu frekuensi-frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia. 

Memahami wilayah-wilayah frekuensi sangat penting dalam audio mix karena memungkinkan Anda mengidentifikasi dan mengisolasi rentang frekuensi tertentu yang mungkin menyebabkan masalah, memerlukan peningkatan dalam mix, atau memerlukan pengaturan lainnya. 

 

Apa Saja 7 Jenis Frekuensi Suara?

Umumnya, rentang frekuensi dibagi menjadi 2, yaitu low, mid, dan high. Namun, dalam ranah musik rentang-rentang ini dibagi lebih spesifik lagi sehingga totalnya ada 7 rentang yang harus dipahami oleh para produser musik, yaitu: 

1. Sub-Bass (20-60 Hz)

Sub-bass merupakan frekuensi paling rendah, berada pada rentang 20 hingga 60 Hz. Alih-alih didengarkan, sub-bass lebih mudah untuk “dirasakan”.  Bass dan kick drum Anda biasanya berada pada rentang ini, agar suaranya terdengar maka kekuatannya harus “terasa”. 

Namun, sangat penting untuk tetap mengontrol apa yang terjadi pada range ini karena terlalu banyak sub-bass dapat membuat track audio Anda terlalu “muddy”. Pertimbangan pada sub-bass sangat penting ketika membuat dance music dengan sub-bass. 

2. Bass (60-250 Hz)

Bass adalah range frekuensi suara yang lebih dikenal dibandingkan sub-bass. Bagi orang awam, seringnya mereka ingin headset/earphone yang suara bass-nya terdengar “nendang”, tetapi tanpa pemahaman apa yang disebut frekuensi bass. 

Pita suara bass berada pada rentang 60 hingga 250 Hz. Inti dari ritme musik Anda berada di sini, dengan mengutak-atik rentang bass maka Anda dapat membuat track terdengar lebih rata atau lebih tipis. 

Keseimbangan pada area bass sangat penting, pastikan bahwa suara bass dan kick drum Anda tidak bermain pada frekuensi yang benar-benar sama karena dapat menyebabkan kedua suara ini saling menutupi. 

Selain itu, instrumen lain seperti piano dan gitar juga memiliki frekuensi pada area ini, sehingga dapat merusak hasil mixing Anda apabila Anda tidak memerhatikannya ketiak bermain EQ (equalizer). Jika hasil mixing terlalu banyak hadir di area ini maka akan terdengar boomy. 

3. Low-Mids (250-500 Hz)

Berada pada rentang 250-500 Hz, sebagian besar alat musik berada pada rentang frekuensi suara ini pada tingkat yang lebih besar maupun lebih kecil, jadi sekali lagi keseimbangan yang tepat sangat dibutuhkan. 

Apabila Anda melakukan terlalu banyak eksperimen pada rentang ini maka suara instrumen bisa teredam. Banyak lagu yang terdengar keruh karena terlalu banyak energi pada rentang low-mids. Sedangkan energi yang tidak mencukupi pada rentang ini akan membuat musik terdengar tipis. 

4. Midrange (500-2000 Hz)

Terlalu banyak energi pada frekuensi suara 500-1000 Hz dan mix Anda akan memiliki kualitas suara yang “honking” dan alat musik akan memiliki timbre yang mirip seperti terompet. 

Jika terlalu banyak yang terjadi pada rentang 1-2 kHz, mix akan mulai terdengar nyaring. Jika low-mids terlalu ditekankan di dalam track mix Anda maka lama-kelamaan Anda akan kelelahan ketika mendengarnya. 

5. High Mids (2-4 kHz)

Frekuensi high-mids terletak pada rentang 2000 hingga 4000 Hz. Apabila track Anda memiliki terlalu banyak frekuensi pada rentang ini maka Anda juga akan merasa lelah mendengarkan track yang sama secara terus-menerus karena track akan terdengar kasar dan rapuh. 

Suara vokal sangat menonjol pada rentang ini sehingga ada baiknya untuk mengurangi instrumen pendukung yang berada di rentang ini, terutama pada frekuensi sekitar 3 kHz. Dengan demikian suara vokal akan terdengar lebih menonjol tanpa perlu ditingkatkan volumenya. 

“Serangan” alat musik perkusi juga sering terjadi pada rentang ini. Apakah Anda memerlukan lebih banyak “tamparan” pada kick Anda atau “snap” pada snare Anda. Keputusan untuk meningkatkannya dapat Anda lakukan pada rentang ini. 

6. Presence (4-6kHz)

Presence merupakan rentang di mana frekuensi memengaruhi kejelasan ucapan/vokal dan memberikan definisi pada suara track Anda. Terletak pada frekuensi suara 4-6 kHz, jika ANda meningkatkan rentang ini, hal ini dapat membuat elemen mix terasa lebih dekat dengan pendengar. 

Sebaliknya, jika Anda memotong elemen pada bagian ini maka akan membuat segalanya terdengar jauh dari pendengar dan terasa “transparan”. Jika Anda ingin musik yang terdengar renyah maka area inilah yang harus Anda tingkatkan. 

7. Brilliance (6-16 kHz)

Rentangnya antara 6-16 kHz. Sebagian besar range ini membentuk keharmonisan, dan meningkatkan rentang brilliance akan menambahkan “sparkle” pada audio. 

Peningkatan vokal pada rentang ini akan meningkatkan udara pada vokal tersebut, membuatnya terdengar lebih halus dan jelas, tetapi hati-hati karena Anda juga dapat menambahkan sibilance saat melakukan ini (sibilance:  suara napas yang terlalu ditekan pada kata yang berawalan huruf konsonan seperti s menjadi sshhhh, b menjadi bhh, dan sebagainya). 

Memahami rentang frekuensi suara bukan hanya memengaruhi keputusan Anda dalam pengaturan equalizer. Memahami wilayah frekuensi bunyi akan membantu Anda dalam meningkatkan akustik ruang di dalam studio. 

Jika Anda Menemukan masalah frekuensi tertentu pada studio Anda, segera hubungi WhatsApp MyStudio untuk segera menemukan solusinya. Kunjungi Instagram, TikTok, dan Youtube kami untuk menemukan informasi dan solusi lainnya terkait permasalahan frekuensi serta permasalahan suara lainnya.